Searching...
Sabtu, 25 Januari 2014

PENGHIANATAN CINTA

09.06
Karya, Abe Withobes


penat panas menerobos sisi relung jiwa ini setelah melihat fitri bercumbu dengan pria lain. refaldo tak menyangka ternyata dirinya bukan satu-satunya kekasihnya,menitipkan perih yang tak bisa terobati oleh dukun mana pun. cinta yang kau berikan terhadap dirinya hanya status palsu dan kini refaldo menyesal telah menancapkan benih cinta untukmu."jika waktu bisa aku putar kembali,ku tak ingin memilih cintamu" tutur refaldo dalam hatinya.      

      refaldo bergegas pergi meninggalkan fitri yang dengan polosnya bercumbu dengan pria itu disudut lorong yang sunyi. sesampainya di rumah refaldo langsung masuk ke kamarnya dengan kegelisahan yang tampak dari parasnya yang begitu sedih. "aku harus melupakannya dan tak ingin lagi merindukannya yang belum tentu fitri merindukannku".        

        berbeda dengan hari yang sebelumnya, keseharian refaldo untuk saat ini sangat tak bersemangat lagi dalam menapaki perjalanan hidupnya,seakan-akan dia tak ingin hidup lagi dengan penderitaan yang dia alami.kenapa tidak??? gadis yang refaldo begitu sayangi ternyata selingkuh di depan matanya sendiri.sesekali dia pun berkata "aku tak ingin mengenal cinta lagi,cukup sudah perih yang telah kulalui ini". tak berselang beberapa lama telephone refaldo pun berdering,dia pun mulai meihatnya HPnya.tak disangka deringan telephone itu berasal dari fitri. dalam hatinya refaldo berkata "angkat,tidak,angkat,tidak" dan tak berpanjang lebar lagi refaldo pun langsung mengangkat telephonenya dan berkata "halo" fitri pun menjawabnya dengan kata yang sama. interaksi pembicaraan pun mulai tak terelakan lagi namun sebelum pembicaraan melalui via telephone mulai bertele-tele fitri pun dengan tak sabarnya mengatakan "maaf, sepertinya jalinan kisah ini tak bisa di pertahankan lagi. aku tak mendapatkan kecocokan terhadapmu refaldo". setelah itu fitri langsung menutup telephonenya. kesedihan refaldo pun mulai tak terbendung lagi. dalam hati refaldo berkata "terima kasih karena kamu telah menancapkan badik yang tumpul dihati ini,memperbudak rasa yang semestinya kau jaga...          
       refaldo pun mengakhiri hidupnya dengan menggantungkan dirinya di loteng kamarnya.sebuah dialektika cinta yang dia alami dengan sebuah kepedihan yang hadir dalam akhir perjalanan kisahnya dengan fitri. 

0 komentar:

Posting Komentar